BEM SI Menolak Untuk Bertemu Jokowi di Istana Negara


JAKARTA-- Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Indonesia (BEM SI) menolak undangan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta mereka berdialog di Istana Negara. Namun, para siswa akan menerima undangan jika diskusi dilakukan secara terbuka.

"Kami hanya akan menerima untuk bertemu dengan Presiden jika diskusi dilakukan secara terbuka dan dapat disaksikan langsung oleh publik," kata Koordinator BEM SI, M. Nurdiansyah dalam pernyataan resminya pada hari Jumat.

Selain itu, Jokowi diminta untuk menjawab sejumlah tuntutan dari siswa yang tercantum dalam ‘Deklarasi Menyelesaikan Reformasi secara ketat dan menyeluruh. Nurdiansyah menegaskan pertemuan atau diskusi harus menjamin bahwa akan ada kebijakan konkret untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik.

Menurut Nurdiansyah, setiap aspirasi siswa datang dari kegelisahan publik karena ketidakcocokan kebijakan negara untuk rakyat. Dia menyatakan semua demonstrasi ini tidak akan terjadi jika negara mau terbuka dan dapat mendengar apa yang diinginkan publik.

“Semua tuntutan kami telah disampaikan dengan jelas dalam demonstrasi dan juga melalui saluran media. Karena itu, yang diperlukan dibutuhkan bukan pertemuan, tetapi sikap tegas Bapak Presiden untuk memenuhi aspirasi kita, ”jelas Nurdiansyah.

Sejak Selasa (24/9), ribuan mahasiswa dari berbagai kampus memprotes beberapa tagihan kontroversial di luar gedung DPR di Jakarta. Demonstrasi massa berubah menjadi kekerasan. Itu diyakini sebagai protes mahasiswa terbesar sejak tahun 1998.

Post a Comment

0 Comments