Kaitan Merek dengan Proses Pemasaran

         Pemasaran dengan sistem dan aktivitasnya, mampu mengakrabkan konsumen dengan produk dan nama merek. Keahlian paling unik dari pemasar adalah kemampuannya untuk menciptakan, memelihara, melindungi dan meningkatkan merek.
Menurut Rangkuti (2007:2), pemberian merek pada suatu produk hendaknya tidak hanya merupakan suatu simbol, karena merek memiliki enam tingkat pengertian brand, yaitu:

1.      Atribut
Sebuah merek diharapkan mengingatkan suatu atribut atau sifat-sifat tertentu. Atribut perlu dikelola dan diciptakan agar pelanggan dapat mengetahui dengan pasti atribut apa saja yang terkandung dalam suatu merek. Contoh : Mobil Fortuner merupakan merk mobil yang dirancang dengan kualitas tinggi, aman, bergengsi dan mahal.

2.      Manfaat
Suatu merek lebih dari seperangkat atribut. Pelanggan tidak membeli atribut, mereka membeli manfaat. Produsen harus dapat menerjemahkan manfaat fungsional maupun manfaat emosional. Misal : Selama mengendarai mobil Fortuner, saya merasa aman dan nyaman.



3.      Nilai
Merek juga menciptakan nilai bagi produsen. Merek yang bernilai tinggi akan dihargai oleh konsumen sebagai merk berkelas, sehingga akan mencerminkan siapa pengguna merek tersebut

4.      Budaya
Merek mewakili budaya tertentu. Misal BMW mewakili budaya Jerman yang terorganisasi dengan baik,   cara kerja yang efisien, dan selalu menghasilkan produk berkualitas.  

5.      Kepribadian
Merek juga merancang kepribadian tertentu bagi para    penggunanya. Jadi dengan menggunakan merek kepribadian si pengguna akan tercermin bersama dengan merek yang dia gunakan

6.      Pemakai (User)
Merek juga menunjukan jenis konsumen pemakai merek tersebut. Itulah sebabnya para pemasar selalu menggunakan  orang-orang terkenal untuk penggunaan mereknya supaya lebih diyakini dan dipercaya oleh konsumen

Post a Comment

0 Comments