Langkah Perencanaan Strategi dan Keuangan Terpadu

Ada 9 langkah dasar  Strategi dan Keuangan Terpadu. Di bawah ini merinci apa saja yang terkait dalam masing-masing langkah.

Langkah 1. Rencana untuk membuat Rencana

Langkah 2. Mereview Rencana Strategis


Langkah 3. Menetapkan Prioritas Organisasi
 Pada saat berbagai sasaran strategis dan kegiatan-kegiatan telah disetujui, maka manajer perlu dengan jelas menetapkan prioritas untuk masing-masing kegiatan. Dalam langkah selanjutnya saat pendanaan telah ditentukan dan diperbandingkan dengan proyek-proyek, maka organisasi anda perlu menentukan apakah dana yang dikumpulkan dapat memenuhi kebutuhan semua kegiatan, dan jika tidak memungkinkan, hanya kegiatan dengan prioritas tinggi yang akan dilaksanakan.
Langkah 4. Memperkirakan Biaya Pelaksanaa Kegiatan
Biaya pelaksanaan masing-masing kegiatan harus diperhitungkan. Jika satu kegiatan dapat dibagi menjadi beberapa sub-kegiatan, biaya yang terkait dengan masing-masing kegiatan sub itu harus diestimasi juga.

Langkah 5. Memperkirakan Biaya Administrasi
Sebagai tambahan biaya pelaksanaan masing-masing kegiatan , organisasi tersebut juga harus menyertakan biaya administrasi (juga dikenal sebagai overhead or fixed costs), atau biaya yang diperlukan untuk memberikan dukungan administrasi bagi pelaksanaan program.
Langkah 6. Pendapatan dari Proyek
Pendapatan yang potensial harus dibuat dan probabilitas kemungkinan perolehan dana yang diharapkan dari masing-masing sumbertersebut.

Langkah 7. Pendapatan Proyek dan Pengeluaran Berdasarkan Jenis Program
Langkah ini meringkaskan informasi dari langkah 4 hingga 6 untuk memberikan gambaran kondisi pendanaan masing-masing program.  Organisasi bisa menentukan yang mana memerlukan lebih banyak dana dan berapa besar dana yang diperlukan. Hasil dari langkah ini dapat digunakan sebagai dasar pengembangan Rencana Penggalangan Dana.

Langkah 8. Menyiapkan skenario
 Pada scenario normal atau sedang, maka dana yang terjamin ketersediaannya dibandingkan dengan biaya pelaksanaan kegiatan yang memiliki prioritas tinggi dan sedang. Demikan juga dengan scenario optimis, dana yang terjamin tadi dibandingkan dengan kegiatan di semua tingkat prioritas.
Sebagai tambahan bagi proses memproyeksikan pendapatan dan biaya, proses ini akan menghasilkan suatu bentuk evaluasi baru bagi organisasi dalam menilai kapasitas keuangannya saat ini dalam rangka pelaksanaan kegiatannya.

Langkah 9. Mengevaluasi Kelayakan untuk Penerapan Rencana Strategis
Keputusan ini harus berdasarkan jumlah dana yang diperoleh/terjamin ketersediaanya saat ini dan evaluasi kemampuan organisasi menggalang dana berdasarkan pengalaman masa lalu. Komponen tambahan dalam evaluasi ialah kemampuan staf dan waktu yang tersedia untuk melaksanakan kegiatan- kegiatan yang disebutkan dalam rencana tadi.

Umumnya organisasi sering tidak mempertimbangkan jumlah sumberdaya manusiayang dibutuhkannya. Dengan demikian seringkali jumlah staf bertambah banyak dan tidak mampumencapai hasil yang diinginkan. Jika organisasi menentukan bahwa rencana itu realistis dan layak, maka berarti mereka telah memiliki Rencana Strategis yang layak dan dapat menjadi dasar penyusunan Rencana Operasi tahunannya serta Rencana Penggalangan dana.

Bila ternyata organisasi memutuskan bahwa Rencana tadi tidak secara realistis menguraikan apa saja yang dapat dicapai dalam jangka waktu tertentu, maka organisasi tersebut perlu menentukan bagaimana menyesuaikan harapannya untuk lebih merefleksikan apa yang bisa dicapai secara realistis.

Post a Comment

0 Comments